March 23, 2025

Pertemuan Bilateral Jokowi dengan 5 Pimpinan Negara dalam KTT G20 Indonesia

0
75E0C648-C593-44E6-850A-0B756738DA09

Bali – Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan beberapa pimpinan negara di The Apurva Kempinski Bali, Senin (14/11). Pertemuan tersebut diantaranya Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida, Presiden AS Joe Biden, Presiden Komisi Eropa Ursula Von Der Leyen, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese.

Dalam pertemuan itu, Jokowi meminta Jepang untuk mendorong penyelesaian proyek-proyek strategis infrastruktur, termasuk MRT Jakarta. Ia meminta dukungan Jepang agar bisa menyelesaikan proyek MRT tepat waktu. “Saya harapkan dukungan Yang Mulia agar proyek MRT bisa selesai tepat waktu,” ucap Jokowi. 

Dikutip dari siaran pers Istana, Jokowi mengapresiasi penandatanganan nota kesepahaman kelanjutan MRT fase 1 dan kerja sama studi MRT fase 3 akhir Oktober lalu. Selain itu, Jokowi dan PM Kishida juga menjajaki peluang kerja sama konkrit di Indo Pasifik, termasuk kerja sama triangular Indonesia, Jepang, dan Pasifik. “Saya mendorong implementasi konkret sinergi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) dengan Free and Open Indo-Pacific (FOIP). Tahun depan, Indonesia juga akan mendorong engagement negara Pasifik dengan ASEAN. Indonesia juga ingin mengajak Jepang mempererat kerja sama dengan negara-negara di Pasifik,” jelas Jokowi.

Jokowi juga meminta dukungan Jepang untuk memperluas akses pasar buah-buahan tropis Indonesia. Hal ini disampaikan Jokowi saat melakukan “Kita mengharapkan dukungan Jepang bagi perluasan akses pasar buah-buah tropis Indonesia,” kata Jokowi dalam keterangan persnya yang diunggah melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, dikutip pada Selasa (15/11).

Kemudian Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendorong peran Amerika Serikat (AS) mewujudkan perdamaian serta kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik. “Kita mendorong peran AS mewujudkan perdamaian dan kemakmuran di Indo-Pasifik,” kata Jokowi.

Dalam pertemuan ini, dia menyampaikan terima kasih atas dukungan Amerika Serikat terhadap penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia. Jokowi mengharapkan fleksibilitas Amerika Serikat dalam pembahasan deklarasi. “Kerja sama ekonomi konkrit harus diperkuat termasuk lewat partnership for global infrastructure and invesment dan Indo Pasific Economic Framework,” ujar Jokowi.

Sebelumnya, Jokowi menekankan pentingnya kerja sama Indo-Pacific Economic Framework (IPEF), saat menggelar pertemuan bilateral dengan Joe Biden, Senin. Jokowi menyampaikan komitmen Indonesia untuk memberikan dukungan dan berpratisipasi penuh pada IPEF. “Bagi Indonesia, kerja sama konkret selalu menjadi acuan. Saya akan tugaskan Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia untuk terus menindaklanjuti kerja sama IPEF ini,” kata Jokowi

Pertemuan bilateral dilanjutkan dengan Presiden Komisi Eropa Ursula Von Der Leyen Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi mendorong agar perundingan kerja sama Indonesia–Uni Eropa melalui Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dapat mengalami kemajuan yang signifikan. “Perundingan ke-12 sudah dijadwalkan di akhir 2022. Saya berharap perundingan akan mengalami kemajuan termasuk untuk isu pengadaan barang pemerintah, UKM dan pajak ekspor,” ujar Presiden membuka pertemuan.

Sebagai Ketua ASEAN tahun 2023, Presiden Jokowi juga menginginkan agar kerja sama ASEAN dan Uni Eropa makin meningkat. Salah satu fokus keketuaan Indonesia menurut Presiden adalah mengisi kerja sama konkret di kawasan Indo-Pasifik.

Sementara itu, terkait G20, Presiden Jokowi juga meminta Komisi Eropa dan G7 untuk dapat memberikan dukungan dan fleksibilitas agar KTT G20 bisa menghasilkan deklarasi. “Saya ingin hasil kerja konkret G20 yang ditunggu dunia tetap dapat dihasilkan. Sekali lagi dukungan Yang Mulia akan sangat dihargai,” ucap Presiden.

Pertemuan bilateral Presiden Jokowi dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meresmikan kesepakatan dagang senilai 4,4 miliar dollar AS atau 68,4 triliun. Nilai itu datang dari dua kesepakatan bisnis senilai US$ 3,2 miliar infrastruktur jalan tol dan US$ 1,2 miliar pembangunan bus listrik atau total US$ 4,4 miliar.

Kesepakatan memproduksi bus listrik ini dilakukan oleh pabrikan bus listrik Karsan dari Turki dengan PT. Schahmindo Perkasa (Credo Group) dan Kesepakatan kedua adalah antara PT Hutama Karya dengan kontraktor asal Turki, ERG Insaat. Kontraktor Turki ini sepakat untuk melakukan pembangunan di ruas jalan tol Trans Sumatra. 

Pertemuan terakhir dilanjutkan dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese. Sejumlah pejabat mendampingi Jokowi, yaitu Menlu Retno LP Marsudi, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Mendag Zulkifli Hasan, hingga Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. 

“Senang bertemu kembali setelah terakhir kunjungan Yang Mulia bulan Juni lalu di Bogor. Saya sangat menghargai kehadiran Yang Mulia pada KTT G20 ini serta dukungan Australia sepanjang Presidensi Indonesia,” ujar Jokowi.

Terkait hubungan bilateral kedua negara, Presiden Jokowi apresiasi nilai perdagangan barang kedua negara yang mencapai US$ 12,64 miliar pada 2021 atau naik 76,84%.

“Kita harus terus memaksimalkan implementasi IA-CEPA guna mendorong percepatan pemulihan ekonomi,” ucap Presiden Jokowi.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi juga menyinggung soal kerja sama konkret di kawasan Indo-Pasifik, termasuk melalui implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pasifik.

“Di bawah keketuaan Indonesia, tahun depan saya undang Australia berpartisipasi pada Indo-Pacific Infrastructure Forum,” ucap Jokowi.

RJ13 | Foto: Ist.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *