March 23, 2025

Menteri Mahfud MD Ajak Seluruh Peserta Kuliah Umum di Universitas Udayana Untuk Mengedepankan Demokrasi Bermartabat

0
_albumtemp

Jimbaran – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia, Prof. Dr. Moh. Mahfud MD, S.H., S.U., M.I.P., bersama dengan Rektorat dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Udayana menghadiri kuliah umum yang sangat bersejarah di Auditorium Widya Sabha, Rektorat, Kampus Universitas Udayana Jimbaran, Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Selasa (10/10).

Dalam kuliah umum ini, Prof. Mahfud MD mengangkat tema “Demokrasi Konstitusional dan Pemilu Bermartabat,” menekankan bahwa pemilu bukan hanya pemilihan pemimpin, melainkan juga upaya mencegah orang yang tidak pantas memimpin. Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 2000 peserta dari berbagai kalangan, termasuk unsur Forkompinda Provinsi Bali, TNI/Polri, partai politik, akademisi, serta mahasiswa dari Universitas Udayana.

Dalam kuliah umum ini, turut hadir sejumlah tokoh dan pemangku kepentingan, termasuk Duputi VI Menkopolhukam, moderator Dr. Dewe Gede Palguna SH MHum, Rektor Bidang Akademik Universitas Udayana Prof. Dr. Ir. I Gede Rai Maya Temaja, MP, Ka BNN Provinsi Bali, Sekda Provinsi Bali, Kabid Kum Polda Bali, Ketua Bawaslu, Ketua KPU, Kepala Universitas SE Bali, serta ketua partai politik seperti PDIP, GOLKAR, Nasdem, Gerindra, Demokrat, Hanura, PAN, Garuda, P3, PERINDO, PGR, PBB, Partai Buruh, Ummat, dan Mahasiswa.

Rangkaian acara dimulai dengan tari Sekar Jagad, menyanyikan Lagu Indonesia Raya, doa, sambutan, kuliah umum, dan penutup. Dalam sambutannya, Prof. Dr. Moh. Mahfud MD, S.H., S.U., M.I.P., menggarisbawahi pentingnya demokrasi sebagai sistem yang memungkinkan kemajuan bangsa. Beliau juga menekankan nilai-nilai demokrasi konstitusional dan perlunya pemilu bermartabat.

“Hampir semua negara mengklaim sebagai negara demokrasi meskipun dengan model dan praktik yang berbeda-beda. Sistem demokrasi terbukti dan dipandang menjadi sistem yang paling memungkinkan berjalan dan bekerjanya negara sebagai organisasi kekuasaan yang bertujuan untuk melindungi, menghormati dan memajukan hak asasi manusia dapat mencapai tujuan kemajuan dan kesejahteraan sesuai dengan aspirasi warga negara serta mampu membatasi kekuasaan untuk meminimalisasi penyalahgunaan kekuasaan,” jelasnya.

Beliau juga menambahkan bahwa demokrasi dari awal merupakan sistem yang dipilih oleh pendiri bangsa karena demokrasi juga mengatur kebebasan dalam memeluk agama di Indonesia. “Demokrasi juga sejak awal menjadi sistem bernegara yang dipilih oleh para pendiri bangsa Indonesia. Bernegara juga mengatur demokrasi atau kebebasan dalam memeluk agama seperti yang kita ketahui bersama di negara Indonesia dengan 5 agama dan banyak suku bangsa dan ras,” imbuhnya.

Prof. Dr. Moh. Mahfud MD, S.H., S.U., M.I.P juga menjelaskan prinsip dasar demokrasi dan pelaksanakan pemilu sebagai dasar penanda demokrasi yang ada di Indonesia. “Prinsip dasar demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat demokrasi dibentuk berdasarkan pengakuan kekuasaan tertinggi ada pada rakyat. Demokrasi adalah mekanisme untuk menyerap aspirasi kebaikan sikap individu menjadi kebaikan publik. Pemilu merupakan salah satu mekanisme yang menjadi penanda negara demokrasi. Sebagai mekanisme politik pembentukan pemerintah dan pergantian kekuasaan pemilu selalu diharapkan untuk menghasilkan pemerintahan dan kekuasaan yang demokratis sesuai dengan aspirasi rakyat,” bebernya.

Sesi dialog pun diberikan kepada peserta, yang memberikan pertanyaan dan tanggapan terhadap berbagai aspek politik, etika, dan pemilu. Moh. Zainal Abidin, Rahmatullah PAN Bali, Andini Ambarita Mahasiswa Kedokteran, Stevanus Umri Fakultas Pertanian, dan banyak lainnya ikut berpartisipasi dalam diskusi tersebut.

Dalam sesi dialog kedua, pertanyaan dan tanggapan dilayangkan oleh peserta seperti Endang Astuti Aktivis Nyaleg dari Nasdem, Daniel Tobing Fakultas Teknik, Gede Andika Fakultas Hukum, Andri Wiliam Fakultas Hukum, Ari Apriyanto Fakultas Pertenakan, dan Stefi Fakultas Pertenakan. Menteri Mahfud memberikan jawaban dan pandangan dalam dialog tersebut.

Kuliah umum ini mengingatkan semua peserta tentang pentingnya demokrasi dan pemilu yang bermartabat, serta peran aktif masyarakat dalam memilih pemimpin yang berkualitas. Dalam suasana penuh semangat, kegiatan ini diakhiri dengan penyerahan plakat dan sesi foto bersama.

Ini adalah momen bersejarah yang akan terus dikenang oleh semua peserta, sebagai pengingat akan pentingnya demokrasi konstitusional dan pemilu yang bermartabat dalam memajukan bangsa Indonesia.

RJ13 | Foto: Ist.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *