February 14, 2025

Gubernur Bali dan Wayan Koster hadiri Upacara Pakelem di Danau Batur

0
WhatsApp Image 2023-10-15 at 9.22.13 AM

Bangli – Dalam sebuah acara yang mengundang ribuan umat Hindu, Pura Segara Ulun Danu Batur, Bali, menjadi saksi pelaksanaan puncak Karya Agung Danu Kerthi pada Sabtu, (14/10). Saat pakelem di tengah segara, ritual nuwur tirtha amerta juga dilaksanakan oleh masyarakat Batur, dan dihadiri oleh berbagai pejabat seperti Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendrajaya, Gubernur Bali 2018-2023 Wayan Koster, dan Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta.

Upacara pakelem yang dilaksanakan setiap lima tahun ini merupakan peringatan yang penuh makna, memadukan spiritualitas, dan penghargaan terhadap alam, terutama Danau Batur.

Puncak upacara pemuliaan Danau Batur yang telah disiapkan sejak 2 September 2023, terdiri dari tiga kegiatan utama diantaranya Tawur Agung Labuh Gentuh, Mapakelem di Puncak Gunung dan Danau Batur, serta Mapaselang. Tawur Labuh Gentuh di area utama Pura Segara Ulun Danu Batur dipimpin oleh sebelas Sulinggih terkemuka, termasuk Ida Pedanda Gde Putra Bajing Griya Tegaljingga, Ida Pedanda Gde Putra Kekeran, Ida Pedanda Rai Griya Pidada Sengguan, Ida Pedanda Budha Griya Saraswati, Ida Pandita Mpu Nabe Siwa Putra Daksa, dan Jero Gede Sengguhu Tumburuwasa.

Tawur Agung Labuh Gentuh melibatkan berbagai jenis binatang seperti kerbau, sapi, luwak, manjangan, anjing bangbungkem, kijang, petu, babi butuan, kambing, angsa, banyak, bebek belang kalung, bebek buli sikep, dan berbagai jenis ayam. Sementara itu, pakelem di puncak Gunung Batur dilaksanakan di dua lokasi, yaitu Pucak Kawanan Gunung Batur dan Pucak Kanginan Gunung Batur (kawah utama). Upacara ini dipandu oleh Ida Pedanda Gde Ngurah Keniten, Ida Pedanda Gde Made Rai Keniten, dan Ida Pedanda Budha Griya Gunung Sari.

Pada saat Mapaselang, empat orang Sulinggih, seperti Ida Pedanda Oka Buruan, Ida Rsi Agung Wayabya Suprabhu Sogata Karang, Ida Pedanda Rai Griya Pidada Sengguan, dan Ida Pedanda Istri Karang, memimpin upacara untuk menutup acara ini.

Manggala Karya, yang juga Jero Gede Batur, berterima kasih kepada semua yang telah membantu pelaksanaan upacara. Ia menjelaskan bahwa Danu Kerthi adalah ritual yang diwarisi oleh para panglingsir Batur, dimaksudkan untuk memuliakan dan mengucapkan terima kasih kepada alam, terutama Danau Batur. “Upacara Danu Kerthi termuat dalam Rajapurana Pura Ulun Danu Batur, khususnya pada lontar Pratekaning Usana Siwa Sasana. Pada tahun ini, kami menggunakan pola yadnya seperti 104 tahun yang lalu, pada tahun 1919, di mana pakelem di danau menggunakan 3 ekor kerbau dan 1 ekor babi,” kata Manggala Karya.

Upacara ini juga merupakan bentuk bakti kepada Ida Bhatari dan dilaksanakan secara gotong royong. Masyarakat adat Batur bersama dengan Desa Adat Sekardadi dan Desa Adat Buahan bekerja bersama untuk mensukseskan yadnya. Adapun upacara pakelem ke puncak melibatkan masyarakat adat Batur bersama Batun Sendi Ida Bhatari Sakti, yang mendapat dukungan dari berbagai desa adat.

Prof. Dr. I Nengah Duija, Dirjen Bimas Hindu, menjelaskan bahwa upacara Danu Kerthi dengan penggunaan sarana kerbau dan babi adalah upaya untuk mengembalikan harmoni alam semesta. “Dalam konsep Hindu, harmoni tercapai ketika semua unsur alam seimbang, dan upacara ini menjadi momen penting untuk memastikan alam semesta tetap dalam keseimbangan,” jelasnya.

Prof. Duija menekankan bahwa upacara pakelem bukanlah pengorbanan binatang semata, melainkan sebuah proses penyucian yang mendahului pengorbanan, sehingga roh binatang yang dipersembahkan akan mencapai kesucian saat lahir kembali. “Upacara ini adalah contoh nyata penghormatan dan kesucian alam yang penting dalam kehidupan Hindu di Bali,” pungkasnya.

RJ13 | Foto: Ist.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *