JAM-Intelijen Prof. Dr. Reda Manthovani Membuka Pelatihan Peningkatan Kapasitas SDM Intelijen Dalam Pengamanan Pembangunan Strategis

Jakarta – Jaksa Agung Muda Intelijen (JAM-Intelijen) Prof. Dr. Reda Manthovani resmi membuka dan memberikan sambutan dalam acara Pelatihan Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Intelijen Dalam Pengamanan Pembangunan Strategis (PPS), Senjn (10/6).
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Reda Manthovani menegaskan pentingnya pembangunan nasional sebagai program prioritas pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah pusat dan daerah telah menetapkan berbagai Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Proyek Strategis Daerah (PSD) di seluruh Indonesia.
“Keberhasilan pelaksanaan PSN dan PSD sangatlah penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan meningkatkan daya saing bangsa. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pengamanan agar PSN dan PSD dapat berjalan dengan lancar dan terhindar dari berbagai hambatan dan gangguan,” ujarnya.
Pelatihan PPS ini dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, mengacu pada Pedoman Jaksa Agung Nomor 5 Tahun 2023 tentang Pengamanan Pembangunan Strategis dan Petunjuk Teknis Jaksa Agung Muda Intelijen Nomor: B-1450/D/Ds/09/2023 tanggal 21 September 2023 tentang Tata Cara Pelaksanaan PPS.
JAM-Intelijen mengingatkan para peserta pelatihan, yang terdiri dari Para Kasi Intelijen, Asisten Intelijen, Kepala Seksi D, Kasubdit, dan Kasi pada Direktorat D, untuk mengikuti pelatihan dengan serius, bukan sekadar memenuhi rekomendasi hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2024.
Salah satu rekomendasi Rakernas 2024 adalah penyelenggaraan diklat dan optimalisasi sosialisasi tentang Pengamanan Pembangunan Strategis (PPS) kepada para Kepala Seksi Intelijen, Asisten Intelijen, maupun pejabat fungsional di bidang intelijen, mengacu pada Pedoman Jaksa Agung Nomor 5 Tahun 2023 dan Petunjuk Teknis Jaksa Agung Muda Intelijen Nomor B-1450/D/Ds/09/2023.
Beberapa narasumber dari berbagai kementerian hadir memberikan materi dalam pelatihan ini. Dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, narasumber menjelaskan prosedur dan mekanisme pelepasan kawasan hutan untuk PSN/PSD. Dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, materi terkait prosedur perizinan di bidang energi dan sumber daya mineral disampaikan. Kementerian Perindustrian memberikan pemahaman terkait pemenuhan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk PSN/PSD. Kementerian Keuangan memberikan materi tentang pembiayaan PSN dengan APBN atau pinjaman, serta penyelesaian aset yang digunakan untuk pembangunan. Narasumber dari LKPP berbagi pengetahuan terkait permasalahan pengadaan barang/jasa pemerintah dan penyelesaiannya, serta ada juga materi terkait strategi menghadapi tantangan Artificial Intelligence (AI) dalam pelaksanaan PPS.
JAM-Intelijen berharap para peserta dapat memanfaatkan pelatihan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan mengimplementasikannya dalam pelaksanaan PPS. “Harapannya, para Kasi di Bidang Intelijen, Asintel, serta Para Kasubdit memiliki persepsi yang sama terhadap PPS, agar lebih cermat dalam membuat analisa saran dan tugas, sehingga pimpinan tepat dalam menentukan target operasi dan berdampak pada kecepatan penyelesaian ancaman, gangguan, hambatan, tantangan, dan pelaksanaan PPS menjadi lebih optimal,” pungkasnya.
RJ13 | Foto: Ist.