February 13, 2025

Bali Regional Air And Space Power Forum 2024 Bahas Masa Depan Teknologi Dirgantara dalam Penanggulangan Bencana

0

Bali, 17 September 2024 – Bali Regional Air And Space Power Forum 2024 diselenggarakan hari ini di Ballroom Pecatu Hall, Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Bali. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian Bali International Airshow 2024 (BIAS 2024) yang mengusung tema “Security For All: The Future Of Aerospace Technology And Its Role In Humanitarian Assistance And Disaster Relief (HADR) Operation.” Kegiatan ini dihadiri oleh 200 peserta dari berbagai sektor, termasuk TNI, kementerian, lembaga, akademisi, industri terkait, serta perwakilan negara asing.

Acara ini dihadiri sejumlah tokoh penting, antara lain Marsekal TNI M. Tonny Harjono, S.E., M.M. (Kasau), Laksda TNI Ribut Eko Suyatno, S.E., M.M. (Deputi Pencarian, Pertolongan, dan Kesiapsiagaan Basarnas RI), Mayjen TNI Muhammad Zamroni, S.I.P., M.Si. (Pangdam IX/Udayana), Irjen Pol Daniel Adityajaya (Kapolda Bali), dan Laksda TNI Sisyani Jaffar (Danpuspenerbal). Hadir pula delegasi internasional seperti Chief of Air Staff Filipina, Mayjen Aristotel Danan Gonzales, dan Commander Airforce of China, Letjen Qiao Xiang Ji.

Dalam sambutannya, Marsekal TNI M. Tonny Harjono menyampaikan bahwa intensitas bencana alam yang meningkat belakangan ini menuntut kerjasama dan pemanfaatan teknologi canggih untuk penanggulangan bencana. Menurut data, pada akhir tahun 2023 lebih dari 26 juta orang terdampak oleh bencana seperti banjir, gempa bumi, dan badai. Ia juga menekankan bahwa teknologi modern seperti drone, satelit, dan sistem C4ISR sangat penting dalam menyediakan informasi real-time serta mempercepat komunikasi saat tanggap darurat. Namun, ia juga menekankan bahwa teknologi harus diiringi dengan kerjasama antarnegara agar respons terhadap bencana dapat dilakukan lebih cepat dan efektif.

Zakir Hamid, Head of Region Asia Pacific & China dari Airbus Defence & Space, dalam sesinya menjelaskan tantangan besar yang dihadapi kawasan Asia Pasifik terkait bencana alam. Pada tahun 2022, kawasan ini mengalami 140 kejadian bencana yang berdampak pada 64 juta orang, dengan sekitar 7.500 korban jiwa. Airbus telah terlibat secara aktif dalam bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana melalui berbagai inovasi teknologi udara dan antariksa. Zakir mencontohkan Kabul Airlift pada tahun 2021, di mana Airbus berhasil mengevakuasi 120.000 orang dari 30 negara.

Kegiatan ini juga dilanjutkan dengan panel diskusi yang terbagi dalam dua sesi. Sesi pertama membahas tentang peran operasi udara dalam mendukung pelaksanaan Humanitarian Assistance and Disaster Relief (HADR) Operation, sementara sesi kedua mengulas masa depan teknologi dirgantara untuk operasi HADR, dengan fokus pada pengembangan teknologi satelit dan peran operasional udara.

Kesimpulan dari forum ini menekankan pentingnya integrasi teknologi canggih seperti Kendaraan Udara Nirawak (UAV), satelit, dan sistem C4ISR untuk respons bencana yang lebih efektif. Selain itu, forum ini juga mendorong penggunaan bahan bakar penerbangan berkelanjutan guna mendukung target Net Zero Aviation pada tahun 2050. Forum ini diharapkan dapat memperkuat kerjasama internasional dan memajukan teknologi dirgantara dalam meningkatkan efektivitas penanggulangan bencana di masa depan.

RJ13 | Foto: Ist.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *