Ekonomi Bali 2024 Tumbuh Stabil di Atas 5 Persen

Denpasar – Ekonomi Bali pada 2024 tercatat hanya mampu tumbuh 5,48 persen, mengalami perlambatan dibandingkan dengan tahun 2023 yang tumbuh 5,71 persen. Meskipun demikian, pertumbuhan ekonomi Bali masih berada pada level yang cukup stabil di atas angka 5 persen.
Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Kadek Agus Wirawan, menjelaskan bahwa meskipun ada penurunan angka pertumbuhan, Bali masih menunjukkan kinerja yang baik. “Meskipun mengalami perlambatan dibandingkan tahun 2023, pertumbuhannya masih berada pada level di atas 5 persen,” ungkap Kadek Agus Wirawan dalam konferensi pers pada Rabu (5/2/2025).
Salah satu faktor utama yang memengaruhi penurunan ini adalah perlambatan sektor usaha penyediaan akomodasi dan makan-minum, yang tumbuh 2,13 persen pada 2024, berkurang dibandingkan dengan 2023 yang mencatatkan angka 2,62 persen. Padahal, jumlah kunjungan wisatawan ke Bali sepanjang tahun lalu meningkat.
Selain itu, sektor perdagangan besar dan eceran serta reparasi kendaraan juga mengalami pelambatan, dengan pertumbuhan yang turun dari 0,53 persen menjadi 0,39 persen. Namun, sektor-sektor seperti jasa keuangan, asuransi, dan lapangan usaha lainnya justru mencatatkan percepatan pertumbuhan yang cukup signifikan.
Sebaliknya, sektor administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial mengalami penurunan, dengan angka pertumbuhannya tercatat minus 1,08 persen.
Meski demikian, kinerja ekonomi Bali pada 2024 masih berada dalam rentang target yang ditetapkan. Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Bali akan berada di kisaran 5 persen hingga 5,8 persen.
Kepala Kantor Perwakilan BI Bali, Erwin Suryadimaja, mengungkapkan bahwa sektor investasi memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Pulau Dewata. Investasi yang masuk, terutama dalam sektor jasa seperti hotel, restoran, dan rumah sakit, diprediksi akan memperkuat sektor pariwisata Bali.
Erwin juga menambahkan, “Peningkatan sektor jasa akan membuka lapangan kerja yang lebih luas, yang pada gilirannya akan mengungkit perekonomian masyarakat Bali.” BI berharap, meski mengalami perlambatan, pertumbuhan ekonomi Bali akan tetap lebih tinggi dibandingkan dengan target pertumbuhan ekonomi nasional yang diperkirakan berada pada angka 5,5 persen hingga 5,7 persen.
Dengan adanya investasi yang terus mengalir, terutama dalam sektor pariwisata dan jasa, Bali diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan kinerja ekonominya ke depannya.
RJ13 | Foto: Ist.