March 23, 2025

Gubernur Bali I Wayan Koster Hadiri Pengukuhan Guru Besar Tetap Universitas Mahasaraswati Denpasar

0
79bf7e9d-9237-4ad0-b4f8-f2a717ae7803

Denpasar – Di tengah keheningan alam Bali yang mempesona, Universitas Mahasaraswati Denpasar menyelenggarakan suatu peristiwa penting yang lebih dari sekadar upacara akademis. Pada hari yang penuh makna ini, lima guru besar tetap dari berbagai disiplin ilmu diangkat, menandai tonggak bersejarah dalam perjalanan pendidikan di Bali. Pengukuhan ini bukan hanya simbol komitmen terhadap peningkatan kualitas pendidikan dan penelitian, tetapi juga menjadi penanda perjalanan Bali menuju masa depan yang lebih cerah, penuh harapan dan kebijaksanaan. Kehadiran Gubernur Bali, I Wayan Koster, memberi dimensi filosofis yang dalam, menjadikan acara ini lebih dari sekadar seremoni—ia mengalirkan energi baru bagi visi Bali yang lebih harmonis dan berkelanjutan.

Acara ini mengukuhkan lima tokoh akademik yang telah berkontribusi besar dalam membangun ilmu pengetahuan, yaitu:

  1. Prof. Dr. I Kt. Sukewati Lanang Putra Perbawa, S.H., M.H. yang mendapat gelar Profesor Tetap di Bidang Hukum Pemilu. Dalam dunia yang penuh gejolak politik, beliau hadir dengan gagasan yang meneguhkan sistem pemerintahan yang adil dan berkelanjutan.
  2. Prof. Dr. Ir. I Putu Sujana, M.S., seorang ahli Budidaya Pertanian yang membawa revolusi dalam dunia pertanian Bali, menanamkan konsep ketahanan pangan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
  3. Prof. Dr. Ida Ayu Made Sri Widiastuti, S.Pd., M.Pd., M.Hum., yang menghidupkan kembali seni mengajar Bahasa Inggris, memberikan generasi muda Bali alat untuk menjelajahi dunia tanpa batas.
  4. Prof. Dr. Ir. NI GSt. Ag. Gae. EKc Martiningsih, M.Si., yang menjadi pionir dalam pengembangan pertanian berkelanjutan, mengingatkan kita akan hubungan tak terpisahkan antara kesejahteraan manusia dan kelestarian alam.
  5. Prof. Dr. Desak Putu Eka Pratiwi, S.S., M.Hum., yang menjaga bahasa Bali tetap hidup, memperkaya kebudayaan yang mengalir dalam darah setiap anak Bali.

Gubernur Koster, dalam pidatonya, mengungkapkan dengan tegas bahwa pengukuhan para guru besar ini adalah manifestasi nyata dari tekad Bali untuk melangkah maju melalui pendidikan. Namun, beliau menegaskan bahwa kemajuan tersebut harus tetap berakar pada filosofi “Sat Kerthi Loka Bali”—sebuah ajaran yang mengajarkan kita untuk menjaga harmoni antara manusia, alam, dan Tuhan dalam keseimbangan yang sempurna. Filosofi ini bukan sekadar kata-kata, tetapi sebuah panggilan hidup yang menggugah kita untuk mengejar kemajuan tanpa melupakan akar budaya dan alam yang telah diwariskan oleh nenek moyang.

“Pendidikan adalah cahaya yang menuntun kita ke masa depan, namun kita tidak boleh lupa bahwa sejatinya cahaya itu harus terhubung dengan akar-akar kebijaksanaan yang telah lama ada di Bali,” ujar Gubernur Koster, mengajak seluruh masyarakat Bali untuk tidak hanya mengejar kemajuan material, tetapi juga mempertahankan nilai-nilai luhur yang mendalam.

Puncak acara ini diwarnai dengan sebuah tindakan simbolis yang penuh makna: penanaman pohon kenangan. Pohon yang ditanam ini bukan sekadar tanaman biasa; ia melambangkan harapan dan keberlanjutan, seperti ilmu pengetahuan yang terus berkembang seiring berjalannya waktu. Pohon ini akan tumbuh dengan kokoh, menancapkan akarnya dalam tanah subur Bali, mengingatkan kita akan pentingnya menjaga dan merawat apa yang telah diwariskan.

Pohon kenangan ini mengandung filosofi kehidupan yang abadi. Seperti dedikasi para guru besar, yang memberikan sumbangsih ilmu yang akan terus berkembang dan mengakar dalam masyarakat. Sebagaimana pohon ini akan bertumbuh dan memberi manfaat, demikian pula ilmu pengetahuan yang mereka wariskan akan menjadi sumber daya yang tak terhingga bagi generasi mendatang.

Dengan semangat Sat Kerthi Loka Bali, Gubernur Koster berharap pendidikan di Bali tidak hanya mencetak generasi yang cerdas, tetapi juga memiliki jiwa yang bijaksana, mampu menghadapi tantangan zaman tanpa melupakan akar budaya dan alam Bali yang luhur.

“Semoga pengukuhan ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus menciptakan Bali yang lebih sejahtera, lebih bijaksana, dan lebih harmonis. Di mana setiap langkah kita membawa manfaat bagi kelestarian alam dan budaya Bali,” tutup Gubernur Koster.

Peristiwa ini tidak hanya memperlihatkan lahirnya tokoh akademik yang mengukir prestasi, tetapi juga menyiratkan sebuah perjalanan panjang menuju Bali yang lebih bijaksana, lebih maju, dan lebih berkelanjutan. Seperti pohon yang ditanam pada hari itu, semoga harapan dan kerja keras kita terus tumbuh, mengakar kuat, dan memberi manfaat bagi generasi yang akan datang.

RJ13 | Foto: Ist

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *