February 13, 2025

Bali, Pionir Kearifan Subak yang Menginspirasi Keseimbangan Manusia dan Alam

0
_albumtemp

Denpasar – Dalam wawancara eksklusif, Kepala BNN Prov. Bali, Brigjen Pol. Dr. R. Nurhadi Yuwono, S.I.K., M.Si., CHRMP, berbicara tentang nilai dan keberlanjutan sistem subak di Pulau Bali. Ia menjelaskan bahwa subak tidak sekadar irigasi tradisional, melainkan juga warisan budaya yang menghubungkan manusia dengan alam dan spiritualitas. “Subak adalah bukti nyata bagaimana keadilan, harmoni, dan keterbukaan bisa diaplikasikan dalam sistem sosio-teknis masyarakat,” tegas Brigjen Pol. Dr. R. Nurhadi.

Brigjen Pol. Dr. R. Nurhadi menggarisbawahi pentingnya filosofi Tri Hita Karana sebagai pondasi utama bagi subak. Konsep “Tiga Penyebab Kesejahteraan” ini mengajarkan tentang keseimbangan antara manusia, alam, dan Tuhan. “Dalam subak, prinsip-prinsip ini tercermin dalam pengelolaan air irigasi. Keseimbangan dengan alam menjadi kunci untuk mencapai kesejahteraan,” jelasnya.

Menurut Brigjen Pol. Dr. R. Nurhadi, subak tidak hanya sekadar sistem pertanian, tetapi juga representasi dari hubungan religius dan spiritual yang kuat antara manusia dan alam. “Penanaman padi bukan hanya urusan pertanian, melainkan ritual ibadah yang mengingatkan kita akan tanggung jawab kita untuk menjaga alam semesta,” kata beliau.

Tantangan modern seperti perubahan gaya hidup dan urbanisasi membawa ancaman terhadap keberlanjutan subak. “Kehilangan lahan pertanian akibat pariwisata bisa mengancam kelangsungan subak. Ini adalah peringatan tentang pentingnya menjaga hubungan yang seimbang dengan alam,” peringatannya.

Brigjen Pol. Dr. R. Nurhadi mengajak masyarakat Bali untuk memandang subak sebagai harta yang tak ternilai dan kunci identitas budaya mereka. “Pelestarian subak adalah tanggung jawab kita bersama. Pendirian Museum Subak adalah langkah penting untuk memastikan generasi mendatang memahami dan menghargai nilai-nilai yang diwariskan oleh sistem ini,” tegasnya.

Pengakuan UNESCO terhadap keberhasilan subak dalam menjaga keberlanjutan selama ribuan tahun merupakan prestasi besar. Namun, Brigjen Pol. Dr. R. Nurhadi menekankan bahwa perjuangan untuk melestarikan subak belum berakhir. “Kita harus mengambil langkah-langkah konkret seperti pengelolaan lahan yang bijaksana dan edukasi kepada masyarakat mengenai nilai-nilai subak,” katanya.

Pesan akhir Brigjen Pol. Dr. R. Nurhadi adalah pentingnya menjaga agar subak tetap hidup dan relevan dalam kehidupan masyarakat Bali. “Keberlanjutan subak adalah cermin dari kearifan lokal kita, yang bisa menjadi sumber inspirasi global dalam membangun hubungan yang seimbang antara manusia, alam, dan spiritualitas,” tutupnya.

RJ13 | Foto: Ist.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *