Ganjar Pranowo Menginspirasi Mahasiswa Malang Raya dalam Kuliah Umum di Universitas Negeri Malang

Malang – Universitas Negeri Malang (UM) menjadi saksi dari momen bersejarah ketika bakal calon presiden (bacapres), Ganjar Pranowo, mengisi kuliah umum kebangsaan yang dihadiri oleh mahasiswa Malang Raya di Graha Cakrawala UM pada Senin, (16/10). Dalam acara yang penuh semangat ini, berbagai isu penting termasuk ekonomi, lingkungan, dan potensi wisata dibahas.
Ganjar Pranowo, dengan penuh semangat, membagikan wawasan tentang masa depan Indonesia emas 2045, dengan tema “Kreativitas dan Produktivitas Generasi Muda untuk Indonesia Emas 2045.” Ia tidak hanya berbicara, tetapi juga berdialog dengan para mahasiswa, menjawab pertanyaan, dan memberikan inspirasi tentang peran mahasiswa dalam pembangunan bangsa.
Salah satu momen istimewa adalah ketika dua panelis, Prof. Djoko Saryono MPd dan Prof. Dr. Ir. Marsudi Waluyo Kisworo IPU, turut serta dalam diskusi yang memperkaya acara tersebut. Ganjar Pranowo berbicara tentang potensi wisata, dan peserta kuliah umum seperti Irfan Surya, mahasiswa prodi D4 Teknologi Rekayasa Pembangkit Energi UM, menyatakan minatnya dalam pengembangan wisata di Pulau Tabuhan Banyuwangi dan Pulau Mentawai yang disorot dalam pembicaraan.
Menurut Irfan, pengembangan potensi wisata tersebut dapat memberikan dorongan ekonomi di daerah tersebut, menciptakan peluang dan lapangan kerja baru. Namun, selain berbicara tentang wisata, Ganjar Pranowo juga memberikan tanggapan serius terhadap pertanyaan mahasiswa tentang akses pendidikan, khususnya bagi keluarga miskin, dan berkomitmen untuk mengentaskan kemiskinan dengan memastikan pendidikan dapat dijangkau oleh semua. “Kita bahas juga beberapa hal tentang potensi wisata dll. Ada juga pertanyaan dari mahasiswa seperti tidak bisa mendapatkan akses pendidikan. Kita jamin keluarga miskin ini bisa mengentaskan kemiskinan keluarga,” jawabnya.
Rektor UM, Prof Dr. Hariyono MPd, juga berharap bahwa kuliah umum ini akan memberikan kontribusi positif bagi mahasiswa dengan memperluas wawasan mereka. Beliau berharap bahwa pengetahuan yang diperoleh dari acara ini akan menambah asupan gizi mahasiswa sehingga menambah cakrawala luas dan dinamis.
Dalam momen bersejarah lainnya, Ganjar Pranowo mengajak dua mahasiswa naik panggung untuk membahas dua isu krusial bangsa. Salah satu mahasiswa, Ulfi, berbicara tentang masalah korban kekerasan seksual yang masih merasa takut untuk bersuara. Ganjar juga menjawab pertanyaan tentang kebakaran yang melanda kawasan Gunung Bromo. “Di Bromo, kerugian pasca kebakaran Rp 89,76 M. Maka tingkatkan sistem survillance dan deteksi dini dan mitigasi kebakaran sejak dini,” jawab dia.
Mahasiswa tersebut menjelaskan bahwa kurangnya kepedulian menjadi penyebabnya dan memberi tahu bahwa kerugian pasca kebakaran mencapai Rp 89,76 M. Ia menekankan perlunya peningkatan sistem survillance dan deteksi dini serta mitigasi kebakaran.
Ganjar Pranowo juga menyoroti fakta bahwa 62 persen wilayah Indonesia adalah lautan, namun hanya memberikan kontribusi sekitar 2,8 persen pada Produk Domestik Bruto (PDB). Dalam konteks ini, ia menegaskan pentingnya konsep ekoturisme untuk menjaga ekosistem dan infrastruktur yang berkelanjutan.
Terakhir, Ganjar Pranowo memberikan pesan penting kepada para mahasiswa. Ia mendorong mereka untuk tidak pernah takut sebagai generasi muda dan memilih prodi sesuai minat mereka. Setiap mahasiswa memiliki talenta yang bisa dikembangkan, dan dengan pendidikan yang lebih baik, mereka dapat berkontribusi pada masa depan Indonesia yang lebih cerah. “Jangan pernah takut sebagai anak muda. Siapkan diri dengan pendidikan yang lebih baik,” pungkasnya.
Acara kuliah umum ini telah menjadi sumber inspirasi dan wawasan bagi mahasiswa Malang Raya, dengan harapan bahwa semangat positif yang ditularkan oleh Ganjar Pranowo akan membantu membentuk generasi muda yang siap memimpin Indonesia menuju emas 2045.
RJ13 | Foto: Ist.