February 13, 2025

Membangun Harmoni Antara Tokoh Agama dan Tokoh Penghayat Kepercayaan untuk Suksesnya Pemilu 2024

0
IMG-20231026-WA0427

Jakarta – Hotel Ambhara menjadi saksi pelaksanaan Rapat Tim Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Keagamaan dalam Masyarakat (Tim PAKEM) Tingkat Pusat 2023 yang digelar oleh Jaksa Agung Muda Intelijen (JAM-Intelijen), Dr. Amir Yanto, Rabu (25/10). Acara tersebut turut dihadiri oleh berbagai pihak terkait, seperti Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Kementerian Dalam Negeri, Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Republik Indonesia, Badan Intelijen Negara, Majelis Ulama Indonesia, serta pemimpin berbagai Organisasi Keagamaan dan Kepercayaan di Indonesia.

Rapat koordinasi kali ini memfokuskan pada tema “Peran Tokoh Agama dan Tokoh Penghayat Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam Memperkuat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Guna Menyukseskan Pemilu Tahun 2024.” JAM-Intelijen, dalam sambutannya, menekankan pentingnya kerja sama dan sinergi dalam mencegah kemunculan aliran-aliran keagamaan yang dapat mengganggu ketentraman masyarakat.

Tim PAKEM telah sukses dalam menangkal ajaran-ajaran yang menyimpang, seperti Islam Jama’ah, Ahmadiyah, dan Al Qiyadah Al Islamiyah (Gafatar). Pada kesempatan ini, Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan, juga memberikan wawasan mengenai perkembangan teknologi informasi yang dapat berdampak positif maupun negatif, khususnya terkait penyebaran berita bohong dan ujaran kebencian. JAM-Intelijen berharap agar perbedaan paham dan ancaman di media sosial bisa dicegah.

JAM-Intelijen mengingatkan pentingnya pengelolaan media sosial yang bijak. Penyebaran paham-paham keagamaan melalui media sosial harus menjadi perhatian tokoh agama dan penghayat kepercayaan. “Sering terjadi percakapan dalam media sosial yang isinya saling mencaci, memaki, bahkan menghina antara kelompok satu dengan kelompok lainnya yang berpotensi menimbulkan konflik sosial. Oleh karena itu, perlu adanya pemahaman yang benar dalam ber-sosial media dari hulu sampai ke hilir,” ujar JAM-Intelijen.

Dalam rapat ini, juga ada apresiasi kepada Prof. Dr. M. Nuh, yang memberikan wawasan tentang menciptakan kondisi yang harmonis dan sejuk antara para tokoh agama dan penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Dalam persiapan menjelang Pemilu dan Pilpres 2024, JAM-Intelijen menekankan pentingnya peringatan dini dan deteksi dini terhadap potensi konflik berlatarbelakang agama.

Selain itu, tokoh agama diberi bekal tentang literasi media untuk mengatasi polarisasi keagamaan yang disebabkan oleh narasi hoaks dan ujaran kebencian tentang agama. Dengan pendidikan ini, diharapkan dapat mencegah pemecah belah persatuan dan kesatuan bangsa dalam pesta demokrasi tahun 2024.

Rapat Koordinasi Tim PAKEM dihadiri oleh Direktur Sosial, Budaya, dan Kemasyarakatan (Direktur B) pada Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen, Ricardo Sitinjak, serta peserta dari berbagai lembaga terkait, termasuk Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Kementerian Dalam Negeri, Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Republik Indonesia, Badan Intelijen Negara, Majelis Ulama Indonesia, dan Pimpinan Organisasi Keagamaan dan Kepercayaan di Indonesia. Semua bersatu dalam upaya memelihara harmoni dan keamanan bangsa menjelang Pemilu 2024.

RJ13 | Foto: Ist.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *