Koperasi, Ekonomi Kerakyatan, dan Spiritual

Oleh : Ni Wayan Sukarni. S.Sos., MAP.
Indonesia, dengan kekayaan budaya dan sumber daya alam yang melimpah, masih menghadapi tantangan ekonomi yang signifikan, terutama di kalangan akar rumput. Salah satu solusi yang telah lama diandalkan adalah koperasi, sebuah lembaga ekonomi yang mencerminkan semangat gotong royong dan solidaritas. Koperasi tidak hanya berfungsi sebagai alat ekonomi, tetapi juga sebagai simbol kebersamaan dan keadilan sosial. Prinsip-prinsip koperasi seperti keanggotaan sukarela, pengendalian oleh anggota, dan partisipasi ekonomi anggota menciptakan fondasi yang kuat untuk ekonomi yang lebih adil dan inklusif. Setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam pengambilan keputusan, memastikan bahwa kepentingan kolektif selalu diutamakan.
Konsep ekonomi kerakyatan memperkuat semangat koperasi dengan menekankan pentingnya partisipasi seluruh lapisan masyarakat dalam proses pembangunan ekonomi. Fokus utamanya adalah pemberdayaan rakyat kecil yang sering kali terpinggirkan dalam sistem ekonomi konvensional. Melalui program-program pemberdayaan seperti pelatihan keterampilan, akses permodalan, dan pendampingan usaha, ekonomi kerakyatan berupaya meningkatkan kapasitas ekonomi rakyat kecil. Salah satu tujuan utamanya adalah menciptakan distribusi kekayaan yang lebih merata, sehingga kesenjangan ekonomi dapat diminimalkan. Partisipasi aktif rakyat dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan memberi mereka rasa memiliki terhadap hasil pembangunan tersebut.
Nilai-nilai spiritual memainkan peran penting dalam membentuk etika dan moralitas individu dan komunitas. Dalam konteks koperasi dan ekonomi kerakyatan, nilai-nilai spiritual dapat memperkuat semangat kolektivitas, keadilan, dan kesejahteraan bersama. Ajaran spiritual yang menekankan pentingnya keadilan dan kesetaraan tercermin dalam prinsip demokrasi dan partisipasi aktif semua anggota koperasi. Nilai kepedulian terhadap sesama sejalan dengan semangat gotong royong dan solidaritas, sementara kejujuran dan transparansi adalah nilai-nilai yang penting untuk membangun kepercayaan dalam koperasi dan masyarakat luas.
Koperasi dan ekonomi kerakyatan menawarkan model ekonomi yang menempatkan kesejahteraan bersama sebagai tujuan utama. Integrasi nilai-nilai spiritual ke dalam kedua konsep ini dapat menciptakan sistem ekonomi yang lebih manusiawi, adil, dan berkelanjutan. Dengan koperasi, masyarakat dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan ekonomi bersama, dan ekonomi kerakyatan memastikan bahwa setiap orang memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dan merasakan manfaat dari pembangunan ekonomi. Mengedepankan nilai-nilai spiritual dalam ekonomi memungkinkan kita membangun fondasi yang kuat untuk kesejahteraan bersama, tidak hanya berorientasi pada keuntungan material, tetapi juga pada kemanusiaan dan kebahagiaan sejati.
Penulis adalah CEO Koperasi Cendekia Praja Bahkti.