February 13, 2025

Transisi Kabinet: Sorotan pada Penunjukan Kepala BIN

0
0072a38b-ca96-4503-a1da-1c49853ae6e3

Seiring mendekatnya akhir masa jabatan Kabinet Presiden Joko Widodo, perhatian publik tertuju pada proses transisi pemerintahan yang akan datang. Salah satu titik fokus utama adalah penunjukan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), posisi yang dianggap sangat vital dalam struktur pemerintahan.

Dalam sejarah kepemimpinan BIN di Indonesia, mayoritas Kepala BIN memiliki latar belakang militer. Namun, dengan pendekatan masa transisi yang semakin dekat, muncul perdebatan seputar apakah calon Kepala BIN harus berasal dari militer atau sipil.

Menurut Ridlwan Habib, seorang ahli intelijen yang baru saja meluncurkan bukunya “Menyingkap Selubung Intelijen”, pemilihan Kepala BIN seharusnya didasarkan pada keahlian profesional, bukan sekadar latar belakang militer atau sipil. Argumentasinya disokong oleh pemikir intelijen seperti Sherman Kent dan Robert Gates dari Amerika Serikat.

Dalam acara peluncuran buku tersebut, Ridlwan menegaskan bahwa Kepala BIN adalah landasan Presiden dalam mengambil sebuah kebijakan “Kepala BIN adalah kepanjangan dari mata dan telinga Presiden yang menjadi landasan mengambil pilihan sikap kebijakan, bukan soal latar belakang militer atau sipilnya tapi keahliannya,” ungkapnya.

Debat seputar latar belakang calon Kepala BIN juga mencuat dalam acara peluncuran buku Ridlwan yang dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Deputi V Kantor Staf Presiden Prof Dr Rumadi Ahmad, mantan wakil ketua KPK Saut Situmorang, Deputi III Badan Siber dan Sandi Negara Dr Sulistyo, serta Kepala Laboratorium 2045 Jaleswari Pramodhawardani.

Dalam acara tersebut, Ridlwan menyoroti pentingnya memilih Kepala BIN yang memahami dunia intelijen secara profesional, tanpa memandang latar belakang militer atau sipilnya. “Pandangan ini mencerminkan perkembangan pemikiran dalam dunia intelijen yang semakin menyadari kompleksitas tugas dan tantangan yang dihadapi,” terangnya.

Dengan demikian, proses penunjukan Kepala BIN menjadi bagian penting dari transisi pemerintahan yang akan datang, dimana kepercayaan, keahlian profesional, dan pemahaman mendalam tentang dinamika intelijen menjadi kriteria utama dalam memilih sosok yang tepat untuk memimpin lembaga ini ke depan.

RJ13 | Foto: Ist.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *