May 24, 2025

Dari Jukung ke Penjor: Harmoni Piodalan di Pura Dalem Sakenan

0
f0b66d87-f721-40d8-b651-671f441dff1c

Denpasar, 2 Mei 2025 – Puncak Piodalan di Pura Dalem Sakenan, Pulau Serangan, akan digelar bertepatan dengan Hari Raya Kuningan pada Sabtu, 3 Mei 2025. Ribuan pamedek dari berbagai wilayah di Bali diperkirakan akan hadir dalam persembahyangan akbar tersebut. Untuk mendukung kelancaran acara, berbagai persiapan telah dilakukan oleh Desa Adat Serangan bersama masyarakat dan PT Bali Turtle Island Development (BTID) sejak 23 April hingga 6 Mei mendatang.

Piodalan yang berlangsung selama tiga hari ini ditutup dengan upacara penyineban pada 6 Mei mendatang. “Pura Dalem Sakenan adalah Pura Penangkluk Merana yang berarti sumber kesejahteraan. Karena itu, pemujaan Bhatara Sakenan menjadi kewajiban,” ujar Ida Bagus Gede Pidada dari Puri Agung Kesiman selaku Penuntun Karya, Jumat (2/5).

Tradisi “Naik Jukung” masih dijaga sebagai bagian dari pelestarian budaya. Meski Pulau Serangan kini telah terhubung dengan jalan darat, penggunaan jukung tetap dianjurkan sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur. Prosesi ini menjadi pembuka dalam rangkaian Piodalan.

Pada puncak pujawali, tarian sakral Sesolahan turut dipentaskan sebagai simbol kehadiran perwujudan Bhatara Sakenan. Tarian ini menampilkan tokoh-tokoh sakral seperti Rangda, Barong Ratu Gede, Baris Cina, dan Ratu Tuan yang memiliki nilai religius tinggi dalam tradisi Bali.

Jro Bendesa Desa Adat Serangan, I Nyoman Gede Pariatha, menyampaikan bahwa antusiasme pamedek dari berbagai wilayah di Bali terus meningkat setiap tahun. “Ini piodalan kedua saya sebagai Jro Bendesa. Kami lakukan sejumlah penataan, termasuk akses pamedek dan area usaha warga agar pelaksanaan berlangsung nyaman dan tertib,” ujarnya.

Rangkaian acara tahun ini juga diramaikan dengan Festival Penjor hasil kolaborasi Desa Adat Serangan, Pengempon Pura Dalem Sakenan, dan BTID. Festival ini memperkuat semangat menyama braya atau kebersamaan dalam keberagaman.

Untuk mengantisipasi kepadatan, sejumlah titik parkir telah disediakan, termasuk di depan Pura Dalem Sakenan, Lapangan I Wayan Bulit, Abian Duwe Puri Kesiman, serta lahan parkir seluas empat hektar milik BTID di sisi utara jembatan Serangan. Penataan ini bertujuan mempermudah akses bagi umat dan mencegah kemacetan.

Tak hanya sebagai peristiwa spiritual dan budaya, Piodalan ini juga memberikan dampak ekonomi positif bagi warga sekitar. Kehadiran ribuan pamedek menjadi peluang bagi pelaku UMKM untuk meningkatkan pendapatan melalui penjualan produk dan makanan di area pura.

Perayaan Piodalan di Pura Dalem Sakenan menjadi wujud nyata harmonisasi antara tradisi, spiritualitas, dan kolaborasi sosial, memperlihatkan betapa nilai-nilai warisan leluhur tetap hidup dan relevan dalam kehidupan masyarakat Bali masa kini.

RJ13 | Foto: Ist.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *