Turyapada Tower ‘Menara Langit’ Bali Utara, Siap Jadi Ikon Wisata Dunia
Buleleng – Bayangkan menikmati panorama laut, bukit, hutan, dan tiga danau kembar dalam satu pandangan mata. Itulah pengalaman yang akan segera bisa dirasakan di Turyapada Tower, menara multifungsi yang kini sedang disiapkan menjadi ikon baru Bali Utara.
Gubernur Bali Wayan Koster, pada Sabtu (27/9), meninjau langsung pembangunan tahap kedua proyek spektakuler yang berlokasi di Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Buleleng. Dengan penuh semangat, ia memastikan pembangunan berjalan sesuai rencana dan tetap ramah lingkungan.
“Ini bukan hanya tower penyiaran, tetapi destinasi wisata berkelas dunia. Dari sini, pengunjung bisa menikmati panorama laut, danau Buyan, Tamblingan, Beratan, hingga hutan dan pegunungan sekaligus,” ujar Koster dengan bangga.
Tahap kedua pembangunan Turyapada Tower mencakup pembangunan akses jalan baru dari shortcut menuju terminal, area parkir berkapasitas 200 mobil, terminal gondola sepanjang 1,1 kilometer, taman tematik, area camping, ruang komunal, restoran, dan sentra UMKM lokal.
Gondola yang dirancang meluncur di atas lembah hijau Pegayaman ini akan menjadi pengalaman wisata baru di Bali. Bayangkan menaiki gondola dengan latar pemandangan awan dan danau di kejauhan layaknya di Swiss, tapi ini Bali Utara.
Proyek ini menelan anggaran sekitar Rp270 miliar, termasuk Rp10 miliar untuk jalan lingkar tambahan dari Desa Lemukih. Seluruh pembangunan ditargetkan rampung pada akhir Agustus 2026 dan resmi beroperasi di penghujung tahun yang sama.
Teknologi dan Alam Berpadu Harmonis
Menariknya, Turyapada Tower tidak sekadar tempat wisata. Menara ini juga menjadi pusat penyiaran televisi digital dengan 22 stasiun TV sudah bergabung, dan 10 stasiun lainnya akan menyusul pada 2028.
Dengan ketinggian lebih dari 200 meter di atas permukaan laut, menara ini disebut-sebut sebagai salah satu titik tertinggi dan paling memesona di Bali.
Koster menegaskan, keindahan alam sekitar tetap jadi prioritas utama. Pohon dan vegetasi lokal akan dipertahankan, sementara tata ruang kawasan disesuaikan dengan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Buleleng.
“Konsepnya modern, tapi tetap berjiwa Bali. Semua tanaman dan bunga yang digunakan akan berasal dari kawasan lokal,” ucapnya.
Turyapada Tower menjadi simbol dari Bali Utara yang bangkit dan bertransformasi. Dengan udara sejuk di ketinggian 1.200 meter dpl, kawasan ini akan menjadi spot healing alami bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
“Kalau Eiffel punya Paris, Tokyo punya Tokyo Tower, maka Bali Utara akan punya Turyapada Tower — menara dengan jiwa Bali,” ujar Koster bersemangat.
Lebih dari sekadar tempat berfoto, proyek ini diharapkan menjadi penggerak ekonomi lokal. Restoran, area UMKM, dan taman rekreasi akan membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pegayaman dan sekitarnya.
Dengan desain yang futuristik namun tetap kental nuansa lokal, Turyapada Tower akan menjadi “Menara Langit” yang tak hanya mempercantik wajah Bali Utara, tapi juga memperkuat siarannya ke seluruh penjuru Pulau Dewata. (Gate 13/Foto: Ist.)
Discover more from BliBrayaNews
Subscribe to get the latest posts sent to your email.

